
Pantai
berpasir putih tersebut sebenarnya bernama Teluk Kehen, namun dalam
perkembangannya seiring ditetapkannya pantai tersebut menjadi obyek dan daya
tarik wisata, maka pantai Teluk Kehen berubah nama menjadi kawasan pariwisata
Candidasa sesuai dengan nama pura yang ada di wilayah itu.
Candidasa
terletak di Dusun Samuh, Desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, berjarak 12 km dari
Kota Amlapura dan sekitar 45 km dari Kota Denpasar. Pesona alam yang
dikembangkan sebagai obyek wisata bahari ini dapat menjadi pilihan untuk
melakukan berbagai aktifitas, seperti sun bathing, canoing, snorekling, fishing,
trekking melalui perbukitan, dan yang tak kalah
menariknya adalah keberadaan pulau-pulau kecil yang dapat dijangkau jaraknya
dengan perahu nelayan (jukung).Pulau-pulau kecil tersebut
menyimpan potensi panorama bawah laut berupa terumbu karang dan ikanhias.
Salah
satu cerita yang menjadi mitos tentang keberadaan Pura Candidasa yang
berkembang dan diyakini oleh masyarakat setempat adalah Arca Dewi Hariti yang terletak pada sebuah relung di bagian bawah tebing bukit.
Konon dikisahkan bahwa Dewi Hariti pada mulanya adalah seorang yaksa dalam Agama Budha yang gemar memakan daging anak-anak. Namun
setelah mendapat pencerahan ajaran Agama Budha, Sang Dewi kemudian bertobat dan
berbalik menjadi pelindung dan penyayang anak-anak.
Arca Dewi
Hariti selanjutnya dipahatkan bersama 10 orang anak-anak yang mengerubutinya,
sebagai ciri pelindung, penyayang, dan juga sebagai perlambang kesuburan dan
kemakmuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar